tag:blogger.com,1999:blog-55412160636828516282024-03-14T11:19:10.325+07:00Welcome to my blogwelcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-71448386012142832312008-01-20T22:01:00.000+07:002008-01-20T22:04:38.106+07:00Tahun Baru Islam 1429 H<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";">MAKNA TAHUN BARU HIJRIYAH 1429 H<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span></span></b><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Dutsur Ilahi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Allah berfirman, “Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100).<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Tak terasa waktu telah begitu cepat berlalu, tahun berganti tahun, bulan silih berganti, jam beralih ke detik dan seterusnya akhirnya tibalah kita di tahun baru Islam 1429 H. Pergantian tahun menunjukan bahwa umur kita bertambah satu, tetapi kesempatan hidup kita di dunia berkurang pula satu tahun. Waktu laksana air yang mengalir ke hilir yang takkan pernah kembali ke hulu. Kadang ia membangkitkan semangat, namun kadang membuat orang terlena dan tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya.</span> <span style="font-family: "Book Antiqua";">Pemisalan tersebut mengingatkan kita agar selalu menghormati dan menghargai waktu dengan melakukan berbagai aktivitas bermanfaat. Setiap kesempatan yang ditawarkan sang waktu, kita gunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia untuk bekal kehidupan di akhirat kelak. Jika tidak maka waktulah yang akan membunuh kita, sebuah pepatah Arab berkata "Waktu laksana pedang, jika tidak mampu memanfaatkan waktu, maka kamu akan terhunus olehnya".<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Pergantian Tahun Baru Isam 1429 H hampir berdekatan dengan tahun baru masehi 2008, bahkan kemudian tahun baru imlek. Namun demikian masyarakat Indonesia memiliki respon yang berbeda terhadap pergantian tahun tersebut. Masyarakat lebih antusias menyambut tahun baru masehi dibandingkan dengan tahun baru Islam, mereka meniupkan terompet, pesta kembang api, gemuruh suara musik dan sebagainya. Inilah yang membedakan tahun baru Islam dan tahun baru masehi. Tahun baru Islam identik dengan muhasabah, berzikir, taubat dan sebagainya. Masyrakat kita (umat Islam) rasanya belum memahami betul makna tahun baru Islam. Oleh karena itu pada tulisan yang sederhana ini saya akan menjelaskan makna tahun baru Islam dengan menggunakan pendekatan Historis (perjuangan Islam).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Dalam tulisan ini saya akan menguraikan tentang definisi Hijrah, kaitannya dengan tahun baru Islam (hijriyah) dan maknanya, sehingga diharapkan kita mendapatkan pemahaman yang utuh dan pada akhirnya akan menumbuhkan semangat untuk melakukan perubahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">II.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Definisi Hijrah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>a. Secara Etimologis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Book Antiqua";">Secara etimologis (bahasa) kata hijrah berasal <span style="color: black;">berasal dari akar kata <i>hajara-yahjuru-hajran-wa-hajaranan.</i> Arti asalnya: memutuskan, meninggalkan, dan berpisah. Al-hijrah identik dengan sebutan <i>al-hujrah dan al-muhajarah</i>, yang berarti pindah ke tempat atau negeri lain. Orang yang hijrah (pindah) disebut <i>muhajir</i>, kata jamaknya <i>al-muhajirun/al-muhajirin</i>. Tempat hijrah (yang baru) disebut <i>al-mahjar, </i>jamaknya <i>al-mahajir</i>. Sedangkan tempat lama yang ditinggalkan disebut <i>al-mahjur</i>, artinya tempat yang ditinggalkan (al-maturuk). Dalam kamus </span><span style=""> </span>Al Mu’jam al Wasith menyebutkan : hajara berarti <i>taraka min makan ila makan</i>, berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam arti fisikal atau berarti <i>i’tazala</i>, memisahkan diri atau <i>tabaa’ada</i>, menjauhkan diri. Ia juga bisa berarti <i>taraka wathanahu</i>, dia meninggalkan tanah airnya. Mengenai makna ini, Al Qur-an menyatakan: “Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (muhajirin) mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka”. (Q.S. al Hasyar, 59:9). Ayat lain yang menunjuk arti perpindahan tempat juga disebutkan dalam Q.S. Al Ankabut, 29: 26 : “Maka Luth membenarkan kenabian Ibrahim. Dan dia (Ibrahim) berkata: “Sesungguhnya aku harus <i>berpindah</i> ke (tempat yang diperintahkan) Tuhan kepadaku”. Sementara al Raghib al Isfahani dalam <i>Mufradat Alfazh al Qur-an</i> menyatakan bahwa kata hajara berarti <i>“mufaraqah al insan ghairahu imma bi al badan aw bi al lisan aw bi al qalb” </i>(meninggalkan orang lain baik secara fisik, ucapan, atau hati). Ini menunjukkan bahwa hijrah memiliki makna yang lebih luas dari sekadar perpindahan fisik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">b. Secara Terminologis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Secara terminologis (istilah) para ahli berbeda pendapat dalam mendefinisikan istilah hijrah, hal ini dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang para ahli yang dipengaruhi oleh pemikiran, sejarah, kultur dan sebagainya. Definisi-definisi tersebut antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua"; color: black;">Al-Raghib</span><span style="font-family: "Book Antiqua";"> Al Isfahani mengemukakan bahwa pengertian hijrah sebagaimana dipahami banyak orang dewasa ini adalah adalah keluar dari rumah atau wilayah kafir (dar al kufr) menuju rumah atau wilayah iman (dar al iman) seperti hijrah dari Makkah ke Madinah.<b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai : keluar dari darul kufur menuju darul Islam. (An-Nabhani,Asy-Syakhsiyah al- Islamiyah.II/276). Darul Islam dalam definisi ini adalah suatu wilayah (negara) yang aturannya diterapkan aturan Islam secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya berada di tangan kaum muslim, sebaliknya Darul kufur adalah Wilayah (negara) yang aturannya bukan aturan Islam (kapitalisme-komunisme) dan keamanannya bukan di tangan kaum Muslim walaupun penduduknya mayoritas Muslim.<b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Umar bin al-Khaththab ra. Menyatakan : <span style="">Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. (HR.Ibn Hajar).</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua"; color: black;">KH. Hussein Muhammad :</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> “</span><span style="font-family: "Book Antiqua";">hujran al syahawat wa al akhlaq al dzamimah wa al khathaya (meninggalkan keinginan-keinginan yang rendah, moralitas yang buruk, dan kekeliruan-kekeliruan) menuju kepada kehidupan yang lebih religius dan bermoral mulia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Istilah Hijrah dalam terminologi al-Qur’an </span><span style="font-family: "Book Antiqua";">memiliki beberapa pengertian, dimana kata hijrah disebutkan dalam Al-Qur’an lebih 28 kali di dalam berbagai bentuk dan makna; ada dalam bentuk kata kerja untuk masa lampau yaitu sebanyak 12 kali, atau kata kerja untuk masa sekarang dan akan datang yaitu sebanyak 3 kali, atau dalam bentuk perintah sebanyak 6 kali, masdar (kata keterangan) yaitu sebanyak 1 kali, ataupun dalam bentuk subyek, yaitu sebanyak 6 kali, baik dalam bentuk singular 1 kali atau plural umum 4 kali atau khusus wanita 1 kali. Makna-makna tersebut antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 57.6pt; text-align: justify; text-indent: -21.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Hijrah berarti mencela sesuatu yang benar karena takabur, seperti firman Allah, “Dengan menyombongkan diri terhadap Al-Qur’an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji” (Al-Mu’minun: 67).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 57.6pt; text-align: justify; text-indent: -21.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Hijrah berarti pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain guna mencari keselamatan diri dan mempertahankan aqidah. Seperti firman Allah, “Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak”. (An-Nisa: 100).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 57.6pt; text-align: justify; text-indent: -21.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Hijrah berarti pisah ranjang antara suami dan istri, seperti firman Allah, “Dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka” (An-Nisa: 34).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 57.6pt; text-align: justify; text-indent: -21.6pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings; color: black;"><span style="">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Book Antiqua";">Hijrah berarti mengisolir diri, seperti ucapan ayahnya Nabi Ibrahim kepada beliau, “Dan tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama”. (Maryam: 46) <b><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-family: "Book Antiqua";">Demikianlah pengertian Hijrah baik secara etimologis maupun terminologis. Dapat disimpulkan bahwa secara bahasa hijrah artinya pindah adapun secara terminologis hijrah memiliki makna yang sangat luas yang pada intinya adalah melakukan perubahan yang fundamental ke arah positif demi melanjutkan misi teologis, spritual dan moral yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Sejarah Hijrah dan Hubungannya dengan Tahun Hijriyah<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span></span></b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Sebelum saya membahas tentang makna tahun baru Islam 1429 H, terlebih dahulu saya akan menjelaskan tentang sejarah hijrah, karena sejarah hijrah dan tahun hijriyah sangat erat kaitannya di mana penanggalan tahun Hijriyah dimulai ketika Nabi Muhammad Saw melakukan hijrah ke Madinah untuk melanjutkan perjuangan dakwah Islam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Tanggal 1 Muharram dalam kalender kaum muslimin sedunia telah tercatat sebagai hari bersejarah dalam kehidupan mereka. Pada 1429 tahun lalu Umar bin Khattab, khalifah kedua telah mencanangkan 1 Muharram sebagai awal kalender kaum muslimin. Khalifah paling kreatif ini merenung dan memandang dengan seluruh ketajaman nurani dan pikirannya, hari-hari yang pernah dilalui bersama Rasulullah SAW. Dia juga melihat peristiwa kehadiran Nabi yang agung itu sejak beliau lahir ke muka Bumi. Pikiran dan permenungan sang pemimpin visioner itu diperlukan untuk menentukan kapan kalender kaum muslimin harus dimulai. Pilihan itu pada akhirnya jatuh pada momen sejarah kehidupan Nabi yang paling menentukan bagi masa depan Islam dan kaum muslimin yaitu Hijrah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Khalifah Umar Bin Khattab agaknya mengingat dengan tingkat kesadaran yang utuh bagaimana Nabi yang mulia dan para pengikutnya yang setia berada dalam kondisi yang sangat kritis. Nabi telah kehilangan orang-orang yang mencintai dan dicintainya, orang yang melindungi dan membela perjuangannya. Istri tercintanya, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, telah meninggalkannya untuk selamanya. Sejarah kaum muslimin menyebutnya sebagai <b>“<i>am al huzn”</i></b> tahun duka nestapa. Sementara sikap kaum yang membencinya telah kehilangan cara untuk menghentikan dakwah profetik dan monoteistik. Beberapa cara dan strategi busuk telah dilakukan termasuk politik pengucilan dan pembiaran agar mati kelaparan. Satu-satunya cara yang tersisa adalah menghabisi nyawanya. “Muhammad harus mati”, teriak mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Pada malam yang kelam mereka telah siap untuk mengakhiri hidup Muhammad. Dengan begitu, pikir mereka, akan berakhir pula riwayat kepercayaan baru yang merusak tradisi dan kepercayaan politeistik (syirik) mereka. Tetapi apa yang terjadi? Rencana mereka gagal total. Muhammad yang mereka cari telah pergi tanpa diketahui jejaknya. Allah Swt telah mengaturnya dengan amat cermat dan menggagalkannya. “Ingatlah (hai Muhammad), ketika orang-orang kafir Quraisy itu berkomplot membuat rencana terhadapmu, untuk menangkap atau membunuh atau mengusirmu. Mereka membuat rencana dan Allah adalah Perencana terbaik”. (Q.S. 8:30). Nabi didampingi seorang sahabat setianya, Abu Bakar al Shiddiq, hijrah ke Madinah menyusul para pengikut yang berangkat lebih dahulu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span>Akhirnya dengan segala perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw sampailah nabi di Yastrib (Madinah) di mana ditempat inilah Islam akan tersebar ke seantero dunia. Ini merupakan goresan sejarah yang sangat monumental dalam perjalanan hidup Rasulullah saw dan umat Islam agar. Inilah yang dijadikan landasan mengapa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dijadikan penanggalan tahun baru Islam, tak lain dan tak bukan adalah agar umat Islam mengingat perjuangan beliau dalam membangun masyarakat Madani dan Rabbani.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Makna Tahun Baru Islam 1429 H<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""> </span></span></b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dan tentunya masih relevan dalam kehidupan kita saat ini. Spirit hijrah harus dijadikan modal dasar dalam mengawali tahun baru Islam, hal-hal yang patut kita renungkan terkait dengan makna tahun baru antara lain :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";">Mari kita jadikan semangat hijrah sebagai landasan kehidupan kita untuk menyonsong tahun baru. Sprit tersebut antara lain keikhlasan, pengorbanan, dan perjuangan membela kebenaran.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";">Tahun Baru Islam selayaknya diisi dengan bermuhasabah (menimbang dan menghitung perilaku), evaluasi diri dan introspeksi atas segala yang telah kita lakukan untuk menjadi panduan menapaki tahun yang lebih baik. Apa yang baik <span style=""> </span>itulah yang perlu diteruskan dan ditingkatkan, yang buruk harus ditinggalkan dan segera minta maaf dan bertobat baik kaitannya dengan manusia maupun dengan Allah Swt.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berniat untuk meningkatkan amaliah kita. Sabda Rasulullah Saw “orang yang terbaik adalah orang yang hari ini lebih baik baik dibandingkan hari kemarin, dan orang yang merugi adalah orang yang hari ini lebih buruk dibandingkan hari kemarin”.<span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IT"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">Melakukan Perubahan (transformasi) dalam diri maupun masyarakat ke arah positif. Hal ini meliputi</span><span style="font-family: "Book Antiqua";">pengetahuan, kepribadian, kualitas spiritualitas.</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;" lang="IT"><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">Semangat tahun baru Islam harus dijadikan moment kebangkitan umat Islam dalam segala aspeknya. Hal ini sesuai dengan spirit hijrah di mana umat Islam ketika itu dapat meraih kemenangan. </span><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">Demikianlah sebagaimana pernah diisyaratkan oleh Aisyah ra.:<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="margin-left: 36pt; text-align: right; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">كَانَ الْمُؤْمِنُونَ يَفِرُّ أَحَدُهُمْ بِدِينِهِ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَخَافَةَ أَنْ يُفْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَّا الْيَوْمَ فَقَدْ أَظْهَرَ اللهُ اْلإِسْلاَمَ وَالْيَوْمَ يَعْبُدُ رَبَّهُ حَيْثُ شَاءَ<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><em><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">Dulu ada orang Mukmin yang lari membawa agamanya kepada Allah dan Rasul-Nya karena takut difitnah. Adapun sekarang (setelah Hijrah, </span></em><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">red<em><span style="">.) Allah Swt. benar-benar telah memenangkan Islam, dan seorang Mukmin dapat beribadah kepada Allah Swt. sesuka dia</span></em>. (HR al-Bukhari).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="">III.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IT"><span style=""> </span></span><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT">Demikianlah uraian singkat tentang makna tahun baru Islam 1429 H. Kita semua berharap dengan tahun baru Islam ini tentunya dengan semangat hijrah, umat Islam dapat bangkit dari keterpurukan menuju kejayaan, <span style="color: black;">dari mental bodoh menjadi cerdas, dari mental buruk menjadi mental baik, dari pengemis menjadi pemberi, dari miskin menjadi kaya, dari mustahiq menjadi muzakki, dari koruptor menjadi pendonor, dan dari periba menjadi pemabrur. </span></span><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="SV">Insya Allah, kalau umat Islam di Indonesia ingin berubah ke arah yang lebih baik niscaya Allah akan mengubahnya, sehingga umat Islam akanberubah dari umat yang terhina menjadi umat yang akan meraih kembali posisi terhormat. Allah Swt berfirman : ”Allah tidak akan mengubah sebuah kaum sehingga ia merubah diri mereka”. umat Islam saat ini akan berubah dari umat yang terhina menjadi umat yang akan meraih kembali posisi terhormat. </span><b><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt;"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Book Antiqua";" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-71693225661421026702007-12-18T21:14:00.000+07:002007-12-18T21:20:05.953+07:00giggs<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwkJUgmjiqx1nFc8LfLw0uABinMNtk11VNxEdi9kjGFwDjZc-t5gowxT8RTJDfc-kSL5g9k3yEneNHgEt2D6w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-57511456517528953182007-11-13T20:35:00.001+07:002007-11-13T21:23:29.743+07:00RESENSI BUKU<span style="font-weight: bold;">Judul Buku :</span><br />EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN<br />Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pengarang </span> <span style="font-weight: bold;">: </span><br />Prof. Dr. Suharsimi Arikunto<br />Cepi Safruddin Abdul Jabar<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Penerbit :</span><br />Bumi Aksara<br /><br /><span style="font-weight: bold;">ISBN</span> <span style="font-weight: bold;"> :</span> 979-526-956-9<br /><span style="font-weight: bold;">Cetakan</span> : Pertama<br /><span style="font-weight: bold;">Jenis Kertas</span> : HVS<br /><span style="font-weight: bold;">Jumlah Halaman : </span>150 Halaman<br /><span style="font-weight: bold;">Tahun Terbit </span> : 2004<br /><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"></span>Buku evaluasi program pendidikan ini hadir ditengah minimnnya literatur yang menjelaskan tentang evaluasi program pendidikan di Indonesia. Dalam karyanya ini Prof. Dr. suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar menjabarkan secara jelas dan menarik dengan bahasa yang mudah dipahami tentang evaluasi program pendidikan, sehingga buku ini sangat cocok dan menarik untuk dibaca khususnya guru, praktisi, pemerhati dan ahli pendidikan.<br /></div><br />Pembahasan dalam buku ini meliputi beberapa bab pembahasan yaitu :<br /><ol><li style="text-align: justify;">Konsep Evaluasi Program pendidikan dimana penulis hendak menyampaikan hakikat dari suatu evaluasi program pendidikan yaitu proses untuk menilai keberhasilan suatu program yang selanjutnya akan dievaluasi dan diambil keputusan selanjutnya.</li><li>Model dan rancangan evaluasi program</li><li>Perencanaan evaluasi program<br /></li><li>Pelaksanaan evaluasi program</li><li>Analisis data dalam evaluasi program pendidikan</li><li>Menyusun laporan evaluasi</li><li>Tata tulis laporan evaluasi<br /></li></ol><div style="text-align: justify;">Dalam buku ini penulis sebenarnya penulis ingin menyampaikan betapa pentingnya suatu evaluasi dalam program pendidikan dengan gaya bahasa yang singkat padat dan mudah dipahami. Selain itu dalam buku ini pun dilengkapi dengan gambar dan contoh-contoh yang dapat mendukung dalam menjelaskan evaluasi program pendidikan di sekolah maupun lembaga-lemabaga lainnya.<br /><br />Oleh karena itu bagi seorang evaluator khususnya dan pembaca pada umumnya, buku ini harus menjadi rujukan wajib yang harus dimiliki dan tentunya pada akhirnya para pembaca dapat memahami secara komprehensif tentang evaluasi program pembelajaran.<br /><br />Demikianlah resensi buku ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.<br /></div>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-52116931860479866852007-11-05T22:03:00.000+07:002007-11-05T22:17:00.805+07:00Syarat dan macam Evaluator<p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Syarat dan Macam Evaluator</span></b></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p></o:p></span></b><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p></o:p></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p></o:p></span><b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Syarat Seorang Evaluator</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua";"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ol><li style="text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span><i><span style="font-family: "Book Antiqua";"> Mampu melaksanakan</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";">, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori akademik dan keterampilan praktik (pengalaman)</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"></span><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Cermat</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";">, yaitu dapat melihat celah-celah secara detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.</span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Objektif</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";">, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan fakta yang sebenarnya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan saebagaimana diatur ketentuan yang harus diikuti.</span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Sabar dan tekun</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";">, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.</span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""></span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Hati-hati dan bertanggung jawab</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";">, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat berani menanggung resiko atas segala kesalahannya.</span></li><li><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-style: italic;">Mempunyai visi dan misi dan program yang jelas</span></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><span style="font-style: italic;">Jujur dan amanah, </span>maksudnya adalah seorang evaluator harus menyampaikan laporan hasil evaluasinya sesuai dengan kenyataan di lapangan dan tugas yang diembannya. seorang evaluator harus mempunyai kode etik dalam bertugas.<br /></span></li></ol><b><span style="font-family: "Book Antiqua";"></span></b> <b><span style="font-family: "Book Antiqua";">Perbedaan Evaluator Internal dan Eksternal</span></b><span style="font-family: "Book Antiqua";">.</span><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-family: "Book Antiqua";"></span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p> </o:p></span><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Evaluator Internal</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";"> adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program evaluasi. Evaluator internal lebih memahami betul tentang program yang akan dievaluasi dan tepat pada sasaran.</span></li><li><span style="font-family: "Book Antiqua";"></span><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p></o:p></span><i><span style="font-family: "Book Antiqua";">Evaluasi Eksternal</span></i><span style="font-family: "Book Antiqua";"> adalah petugas evaluasi program yang berasal dari orang-orang luar dan tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Biasanya bersifat independent. Evaluator eksternal lebih membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengevaluasi suatu program dan cenderung kurang tepat sasaran, karena memang mereka bukan berlatar belakang dari orang-orang evaluasi program.<o:p></o:p></span></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-family: "Book Antiqua";"><o:p> </o:p>Referensi :<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 12pt; font-family: "Book Antiqua";">Prof. Dr. Suharsimi arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar <i>Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan.</i> Bumi Aksara 2004/<br />Akses Internet<br /></span></div>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-35140676424610896022007-10-30T21:49:00.000+07:002007-10-30T22:01:03.433+07:00konsorsium stanford<div style="text-align: justify;">Betapa sulitnya mencari evaluasi dalam konsorsium stanford tapi pada menemukan salah satu teknik evaluasi yang banyak diterapkan di barat yaitu tes IQ<br />Skor tes IQ sering dilihat sebagai ukuran kecerdasan seorang anak. Padahal skor tersebut tidak berdiri sendiri. Ia berhubungan dengan pola asuh, hubungan anak dan orangtua, kebiasaan belajar, dan faktor lingkungan lainnya.<br /><br />Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Dalam arti yang lebih luas, para ahli mengartikan intelegensi sebagai suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.<br />Menurut Indri Savitri, S. Psi, Kepala Divisi Klinik dan Layanan Masyarakat LPT UI, intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan wujud dari proses berpikir rasional itu. Tes IQ adalah alat ukur kecerdasan yang hasilnya berupa skor. Tetapi skor tersebut hanya memberi sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan secara keseluruhan.<br /><br /><b>Skor bukan harga mati</b><br />Howard Gardner, psikolog pendidikan asal Amerika yang terkenal dengan teori kecerdasan gandanya menyatakan, kecerdasan intelektual hanyalah salah satu dari 8 kecerdasan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan ganda yang dimaksud Gardner adalah kecerdasan di bidang bahasa, berpikir logis atau matematis, musik, visual, dan gerak. “Sayangnya, alat ukur untuk kecerdasan ganda itu masih dikembangkan Gardner. Perlu waktu lama untuk bisa menerapkannya di negara yang berbeda kultur seperti Indonesia,” tutur Indri.<br /> <br />Awalnya, tes IQ diterapkan di masyarakat Barat karena adanya kebutuhan untuk seleksi. Anak-anak dengan kemampuan rata-rata, di bawah, dan di atas rata-rata, memerlukan penanganan yang berbeda. Tapi sekarang di sana skor IQ sudah tidak lagi dipakai karena mulai dikembangkan pendekatan-pendekatan lain yang melihat faktor kecerdasan secara menyeluruh.<br /><br />Sayangnya, di Indonesia banyak lembaga pendidikan yang mewajibkan calon siswanya untuk tes IQ terlebih dahulu sebagai salah satu syarat penerimaan siswa baru. Ada sekolah yang menetapkan syarat penerimaan tes IQ minimal 120 skala Weschler. “ Bahkan, ada anak yang disarankan untuk sekolah di SLB karena skornya di bawah rata-rata, tanpa ada tahapan melihat latar belakang anak terlebih dahulu,” kata ibu satu anak ini menyayangkan.<br /><br /><b>Situasi saat tes</b><br />Menurut Indri, setidaknya tiga faktor yang berhubungan dengan tes IQ. Pertama, reliabilitas atau sejauh mana hasil tes itu dapat dipercaya. Skor IQ yang diperoleh akan sama walaupun seorang anak melakukannya pada kondisi yang berbeda. Kedua, validitas atau sejauh mana alat ini mampu mengukur apa yang hendak diukur. Jika tes itu mengukur kemampuan berbahasa, maka yang diukur adalah kemampuan anak dalam mengeluarkan pendapat, bukan mengukur kepercayaan diri. Ketiga, standarisasi, yaitu apakah alat yang dipakai sesuai dengan norma masyarakat setempat. Tiap masyarakat tentu mempunya norma berbeda satu sama lain.<br /> <br />Menurut Indri, saat ini banyak dilakukan tes psikologi secara massal, misalnya dalam satu ruang kelas. Padahal, tes yang dilakukan secara massal itu bisa menimbulkan banyak kemungkinan. Sehingga, seorang anak yang skor IQnya 140 belum tentu memiliki prestasi yang baik di sekolah. Sebaliknya, anak dengan skor IQ 85 tidak berarti harus masuk SLB. Orangtua perlu kritis melihat skor tersebut.<br /><br /><b>Beda alat, beda yang diukur</b><br />Tes IQ yang sering dipakai di Indonesia adalah tes Binet dan Wecshler. Kedua tes ini sebenarnya merupakan alat yang sudah dikembangkan sejak lama. Psikolog asal Perancis, Alfred Binet dan Theodor Simon, mulai merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus (kemampuan di bawah rata-rata). Alat itu dinamakan tes Binet-Simon yang kemudian direvisi pada tahun 1911.<br /><br />Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika membuat banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Ia menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara usia mental (mental age) dengan usia kronologis (chronological age). Hasil perbaikan ini disebut tes Stanford-Binet. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.<br /><br />Tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet dinilai masih terlalu umum. Para ilmuwan kemudian mengetahui bahwa intelegensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum, namun juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Berdasarkan teori tersebut, dikembangkanlah teori yang disebut teori faktor. Alat yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak. Skala ini lebih dikenal dengan skala Wechsler, yang melihat intelegensi sebagai kapasitas seseorang untuk mengatasi masalah sehari-hari menggunakan pengetahuan yang dia miliki.<br /><br /><b>Faktor genetik dan keturunan</b><br />Keturunan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil tes IQ. Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga adalah sekitar 0,5. Pada anak kembar, korelasinya sangat tinggi, yaitu 0,9. Sedangkan pada anak adopsi, sekitar 0,4-0,5 dengan orangtua kandung, dan 0,1-0,2 dengan orangtua angkatnya. IQ anak kembar yang dibesarkan secara terpisah tetap berkorelasi sangat tinggi.<br /><br />Intelegensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak ini sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting. Karenanya, faktor lingkungan dapat menimbulkan perubahan yang berarti.<br /><br />Oleh karena itu, Indri menegaskan tentang pentingnya kejelasan tujuan dilakukannya tes IQ. Hendaknya tes IQ dilakukan untuk melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada anak. Hal ini penting agar orangtua dan guru dapat memberi stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak.<br /> <br />Berdasarkan pengalaman di klinik, Indri banyak menemukan kasus anak yang memiliki skor IQ bagus, tapi prestasi akademisnya rendah. Atau anak dengan skor IQ biasa saja, tapi cukup populer di sekolah karena memiliki rasa percaya diri untuk mengembangkan potensinya.<br /> <br />Sebagai sebuah alat ukur kecerdasan, tes IQ memang satu-satunya alat yang dapat dipakai sampai saat ini. Namun, untuk kepentingan pengoptimalan potensi anak, Indri lebih suka dengan istilah “evaluasi psikologis”. Karena dengan evaluasi psikologis, orangtua atau guru dapat membantu anak sesuai dengan permasalahannya. Misalnya, anak yang kurang pemahaman bahasanya perlu dibantu agar meningkat pemahaman bahasanya.<br /><br />Untuk evaluasi psikologis, tidak hanya tes IQ yang dibutuhkan. Tes IQ tanpa wawancara sebenarnya tidak bisa berbicara. Karena skor tersebut berhubungan dengan masa lalu, pola asuh, hubungan orangtua dengan anak, kebiasaan belajar, karakter anak dan lingkungannya. </div>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-2107131748436636082007-10-01T20:54:00.000+07:002007-10-01T21:20:40.151+07:00Macam Macam Validitas<p style="margin-bottom: 0in; font-family: arial;"><b>I. Pengertian Validitas (Validity)</b><br /></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> Secara bahasa konsep validitas adalah kesahihan; kebenaran yang diperkuat oleh bukti atau data yang sesuai. secara istilah definisi validitas antara lain :<br />a. Kesesuaian antara definisi operasional dengan konsep yang mau diukur<br />b. Gay (1983:110) the most simplistic definition of validity is that it is the degree to which a test measured what it is supposed to measured.<br /><div style="text-align: justify;">c. Validitas dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan interpretasi terhadap hasil pengukurannya.<br /></div> Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa sebenarnya validitas adalah suatu proses untuk mengukur dan menggambarkan objek atau keadaan suatu aspek sesuai dengan fakta. Dalam konsep validitas <span lang="sv-SE">setidaknya terdapat dua makna yang terkandung di dalamnya, yaitu <i>relevans</i>” dan <i>accuracy.</i> Relevansi menunjuk pada kemampuan instrumen untuk memerankan fungsi untuk apa instrumen tersebut dimaksudkan <i>(what it is intended to measure). </i>Accuracy menunjuk ketepatan instrumen untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang diukur secara tepat, yang berarti dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya.</span><br /> Kedudukan validitas sangat penting dalam suatu kegiatan termasuk dalam evaluasi pembelajaran karena menyangkut hasil pembelajaran dilandasi dan didukung oleh fakta-fakta yang representatif. apabila tidak ada validitas maka suatu proses maupun hasil pembelajaran tidak akan berjalan objektif melainkan subjektif hal ini tentu akan merugikan semua pihak terutama siswa.<br /><br /><b>II. Macam Macam Validitas (Validity)<br /></b> Setelah meneliti tentang definisi validitas, menurut para ahli setidaknya ada empat macam validitas, yaitu :<br />a. Face Validity<br /> Secara bahasa Face Validity dapat diartikan dengan kesahihan/kebenaran yang tampak. namun yang dimaksud di sini face validitas adalah pertimbangan subjektif mengenai validitas berdasarkan yang terlihat/tampak<span style="color:#000000;">. Face validity digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pembelajaran dapat menggambarkan konsep yang ingin diukur. secara pribadi saya mengalami kesulitan dalam memahami konsep ini, mungkin hal ini terkait dengan keterbatasan yang saya miliki.<br /></span>b. Validitas konstruk <i>(construct validity)</i><br /> Validitas konstruk berhubungan dengan pertanyaan: seberapa jauh instrumen yang kita susun mampu menghasilkan butir-butir pertanyaan yang telah dilandasi oleh konsep teoritik tertentu. <span lang="sv-SE">Validitas konstruk disusun dengan mendasarkan diri pada pertimbangan-pertimbangan rasional dan konseptual yang didukung oleh teori yang sudah mapan. validitas konstruk </span><span style="color:#000000;"><span style="font-size:100%;">menggambarkan seberapa jauh hasil satu pengukuran sesuai dengan hasil pengukuran lain yang secara teoritis menggambarkan konsep yang diukur. </span></span><span style="color:#000000;"><span style="font-size:100%;">Contoh: apakah skor depresi yang dikembangkan dapat membedakan orang depresi dengan orang tidak depresi.<br /></span></span>c. Validitas Isi (<span style="font-style: italic;">conten Validity)<br /></span><p style="margin-left: 0.38in; text-indent: -0.38in; margin-top: 0.1in; margin-bottom: 0in; font-style: normal; line-height: 100%; text-decoration: none;" align="left"> </p> <div style="text-align: justify;"><span lang="sv-SE"><span style="font-style: italic;"> </span>Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk menggambarkan atau melukiskan secara tepat mengenai domain perilaku yang akan diukur. Misalnya instrumen yang dibuat untuk mengukur aktivitas siswa dalam belajar, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan secara benar mengenai aktivitas siswa sebagaimana diuraikan dalam deskripsi kegitan siswa dalam belajar. Contoh lain lagi misalnya instrumen yang disiapkan untuk mengukur prestasi belajar siswa, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan dengan benar prestasi belajar siswa sesuai dengan standar prestasi sesuai dengan materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Kalau pada instrumen kinerja peneliti melakukan analisis kinerja sebagaimana yang ditetapkan dalam deskripsi tugas <i>(job description), </i>maka pada instrumen untuk mengukur prestasi belajar, kita harus melakukan analisis materi pelajaran, mulai dari pembagian bab per bab, sampai pada uraian setiap pokok bahasan.<br />d. </span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Validitas kriterion <i>(kriterion-related validity)</i></span><i>.</i> <span style="color:#000000;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><span style="font-size:100%;"><br /> yaitu validitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu pengukuran sebagai indikator dari suatu tingkah laku atau sifat yang spesifik. Hal yang penting adalah keakuratan indikator. Criterion validity dinilai dengan membandingkan hasil satu pengukuran dengan pengukuran menurut gold standard, Contoh: intensi nyontek.</span></span></span><br /></div><span lang="sv-SE"><br /><br /></span></div>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-3052363776190204212007-09-25T20:55:00.000+07:002007-09-25T21:27:02.813+07:00Tugas Membuat Tabel Raport<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2slox0ioeTCUkOBpjDgOQljTFwAcFb4jyFb57oEAzFR4HcQPxTvn9vEpbDkLxgojEG1SeNNXaDrSpBiIaC4vX101rnNYSR3L1jQ2LNdGiplykVQNmUBxWU4DrFHrZjNjk9UNkkFTKkqOy/s1600-h/Zam2.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2slox0ioeTCUkOBpjDgOQljTFwAcFb4jyFb57oEAzFR4HcQPxTvn9vEpbDkLxgojEG1SeNNXaDrSpBiIaC4vX101rnNYSR3L1jQ2LNdGiplykVQNmUBxWU4DrFHrZjNjk9UNkkFTKkqOy/s320/Zam2.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5114146934147169026" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWjBbUFj3siiGfijMjRcLEFLSfY9okZJGBM9VXlIETSQqke1dHbbFnF3aYxN6WQH2FkKZ_Q9VPOQAHIxCyK3G7aaMK_Dkx8wMVAwLMfJpK6sSoTh08Egjx2vT7YJvuLk44kW0g68kOvarv/s1600-h/Zam.bmp"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWjBbUFj3siiGfijMjRcLEFLSfY9okZJGBM9VXlIETSQqke1dHbbFnF3aYxN6WQH2FkKZ_Q9VPOQAHIxCyK3G7aaMK_Dkx8wMVAwLMfJpK6sSoTh08Egjx2vT7YJvuLk44kW0g68kOvarv/s320/Zam.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5114144748008815346" border="0" /></a>welcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-40185437259227453512007-09-18T23:49:00.000+07:002007-09-18T23:53:07.965+07:00PRINSIP-PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSANIslam merupakan agama yang bersifat universal, artinya bersifat menyeluruh dan mengajarkan kebajikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan. Biasanya pengambilan keputusan dilakukan oleh seorang pemimpin atau individu yang dipercaya oleh masyarakat, namun demikian pengambilan keputusan dalam setiap persoalan termasuk di dalamnya persoalan pendidikan ternyata tidaklah semudah yang kita bayangkan, melainkan memerlukan analisis yang mendalam, karena apabila tidak dianalisis dapat berdampak negatif bagi individu maupun masyarakat.<br />Dalam hal pengambilan keputusan, tentu masing-masing dari kita memiliki pertanyaan yang mendasar yakni bagaimana pengambilan keputusan dalam perspektif Islam? Apakah ada prinsip-prinsip yang mengatur hal tersebut?. Oleh karena itu dalam tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan tentang pengambilan keputusan dan prinsip-prinsipnya dalam perspektif Islam<br /><br />A.Pengambilan Keputusan<br />Dalam Islam dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses pilihan yang diambil oleh seorang pemimpin dari berbagai alternatif untuk memecahkan permaslahan yang berdasarkan nilai-nilai Islami yaitu al-qur’an dan sunnah Rasul.<br />Berdasarkan pemahaman tersebut dapat kita pahami bahwa menurut Islam yang menjadi barometer dalam pengambilan keputusan adalah nilai-nilai Islam yakni al-qur’an dan sunnah rasulullah. Apabila ada hal-hal yang dianggap melanggar Islam maka dapat dikatakan bahwa keputusan tersebut kurang baik. Hal bukan berarti bukan berarti Islam sangat ekslusif dan tertutup terhadap hal-hal yang bukan berasal dari Islam, harus kita pahami bahwa Islam sangat menjujung tinggi nilai-nilai yang dapat menunjang kehidupan manusia sendiri, seperti demokrasi, hak asasi manusia dan sebagainya.<br /><br />B.Prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam perspektif Islam<br />Sebagimana yang sudah dijelaskan di atas bahwa Islam adalah agama yang bersifat universal, maka dalam pengambilan keputusan ada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mengatur hal tersebut. Hal ini diperlukan agar pengambilan keputusan tersebut dilaksanakan dengan baik dan tidak merugikan masyarakat banyak.<br /><br />Prinsip-prinsip tersebut antara lain :<br /><br />1. Adil<br />Prinsip yang pertama dan paling utama dalam pengambilan keputusan adalah adil. Secara istilah adil dapat diartikan tidak berat sebelah, tidak memihak dan seimbang. Prinsip keadilan sangat penting karena dengan keadilan keputusan yang diambil tidak merugikan oerang lain. Dalam Islam sifat adil sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin karena melalui sifat adil seorang pemimpin akan dihormati dan dimuliakan oleh Allah. Allah telah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Maidah yang artinya “Hai orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil”. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dalam ayat di atas, sangat jelas bahwa Allah swt memerintahkan segenap manusia untuk berbuat adil dalam setiap hal. Hal itu pula yang menjadikan Islam dalam semua syariatnya menjunjung tinggi prinsip keadilan. Begitu pentingnya sifat adil bagi pemimpin, Ibn Taymiyah punya pendapat yang agak ekstrem. Menurutnya, pemimpin yang adil meskipun kafir lebih baik daripada pemimpin Muslim tetapi tidak adil. Alasannya cukup rasional, kekafirannya hanya memberikan mudarat kepada dirinya, sedangkan keadilannya bermanfaat kepada orang lain/rakyat. Sedangkan pemimpin Muslim yang tidak adil, keislamannya hanya bermanfaat untuk dirinya, sedangkan ketidakadilannya memberi mudarat kepada orang lain/rakyat.<br /><br />2.Amanah <br />Prinsip selanjutnya adalah amanah bertanggung jawab Pengertian amanah, sebagaimana dirumuskan dalam beberapa kitab kuning, adalah "syu'urul mar'i bi tabi'atihi fi kulli amrin yukalu ilaihi". Artinya, rasa tanggung jawab seseorang akibat dari segala sesuatu yang diserahkan kepadanya. Amanah dapat diartikan pula terpercaya. Melalui amanah maka dalam pengambilan keputusan akan memiliki dampak psikologis bahwa keputsan tersebut merupakan keputusan yang harus dilaksanakan dan akan dipertanggung jawabkan dikemudian hari. Sifat amanah sangat diperlukan karena menyangkut hajat hidup manusia sehari-hari, baik dalam urusan pribadi, maupun urusan bersama. Setiap pemimpin yang mendapat amanah dari manusia untuk menjalankan kepemimpinan ini dibebani amanah untuk mengurus, mengatur, memelihara dan melaksanakan kewajiban itu secara baik dan benar. Firman Allah SWT, Q.S. Al-Anfaal 27-28 menyatakan, "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui (akibatnya)." Allah SWT memuji orang yang kuat dan sanggup memikul amanat sebagai orang yang paling baik (Q.S. Al-Qashash:26).<br /><br />3.Istiqomah<br />Dalam Islam Istiqomah berarti berpendirian teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh, tidak berubah dan berpaling walau dalam apa-apa keadaan sekalipun. Dalam pengambilan keputusan kita harus mempunyai keteguhan yang berdasarkan nili-nilai Islami artinya kita tidak mudah goyah dalam membela kebenaran yang sudah kita yakini dalam al-Quran sudah dijelsaskan tentang istiqomah yakni dalam surat Fusilat yang artinya : Katakanlah ( Wahai Muhammad ): “Sesungguhnya Aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepada Aku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan yang satu; maka hendaklah kamu teguh di atas jalan yang betul lurus (yang membawa kepada mencapai keredhaan-Nya)……”<br /><br />4.Kejujuran<br />Dalam Islam kita dituntut untuk bersikap jujur dalam setiap perbuatan, termasuk dalam pengambilan keputusan. Karena melalui kejujuran akan mendekatkan kita kepada kebaikan. Rasulullah bersabda :<br />Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau bersabda. “Sesungguhnya sidiq itu membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan pada surga. Dan seseorang beperilaku sidiq, hingga ia dikatakan sebagai seorang yang siddiq. Sementara kedustaan akan membawa pada keburukan, dan keburukan akan mengantarkan pada api neraka. Dan seseorang berperilaku dusta, hingga ia dikatakan sebagai pendusta.” (HR. Bukhari)<br />Hadits sederhana ini menggambarkan dua hakekat perbedaan yang begitu jauh. Pertama mengenai as-sidq (kejujuran & kebenaran iman), yang digambarkan Rasullah saw. sebagai pintu gerbang kebaikan yang akan mengantarkan seseorang ke surga. Sementara hakekat yang kedua adalah kedustaan (al-kadzb), yang merupakan pintu gerbang keburukan yang akan mengantarkan pelakunya ke dalam neraka. Sidiq merupakan hakekat kebaikan yang memiliki dimensi yang luas, karena mencakup segenap aspek keislamamn. Oleh karena itulah, dalam ayat lain, Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bersama-sama orang yang sidiq: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (sidiq).” (At-Taubah: 119).<br />Demikianlah prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam Islam, sebenarnya masih banyak prinsip-prinsip yang lain yang belum dapat disampaikan, seperti, musyawarah, tablig dan sebagainya, namun saya belum bisa menyampaikan secara keseluruhan karena terbatasnya ruang pena di antara kita. <br /><br />Zamzam Muhajirwelcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5541216063682851628.post-30889988332768674022007-09-18T21:37:00.000+07:002007-09-18T21:38:36.717+07:00marhaban ya ramadhanduh senengnya bisa ketemuwelcome to my homehttp://www.blogger.com/profile/06014501962648637426noreply@blogger.com0